Baru-baru ini, sebuah anak perusahaan dari raksasa media sosial mengajukan dokumen pendaftaran ke Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) di AS, untuk mendaftar sebagai bisnis layanan koin. Perusahaan yang bernama Twitter Payments LLC ini didirikan pada bulan Agustus tahun ini di negara bagian Washington, dan pada tanggal 3 November secara resmi mengajukan permohonan pendaftaran ke FinCEN.
FinCEN sebagai lembaga di bawah Departemen Keuangan AS bertanggung jawab untuk mengawasi operasi bisnis layanan uang domestik. Semua perusahaan yang terdaftar harus melaporkan kepada lembaga tersebut tentang setiap aktivitas transaksi yang mencurigakan. Tindakan ini memicu spekulasi tentang arah perkembangan masa depan platform sosial tersebut.
Perlu dicatat bahwa waktu pengajuan dokumen pendaftaran ini bertepatan dengan akuisisi perusahaan tersebut dengan harga 44 miliar dolar. Pemilik baru sebelumnya telah berulang kali menyatakan niatnya untuk menjadikan platform sosial ini sebagai "aplikasi super" yang multifungsi. Menurut sumber yang mengetahui, pemilik baru tersebut pernah mempertimbangkan untuk mengintegrasikan fungsi pembayaran cryptocurrency ke dalam layanan platform.
Arah ini mungkin menunjukkan bahwa platform media sosial tersebut sedang bersiap untuk memperluas cakupan bisnisnya, terutama di bidang teknologi finansial. Namun, rencana dan jadwal pelaksanaan yang spesifik belum dipublikasikan. Para pelaku industri umumnya percaya bahwa langkah ini dapat memberikan pengalaman layanan yang lebih beragam bagi pengguna, tetapi juga akan menghadapi pengawasan regulasi yang lebih ketat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
22 Suka
Hadiah
22
8
Bagikan
Komentar
0/400
TopEscapeArtist
· 07-11 15:13
Telah menembus ke bawah MA50, sinyal bearish telah muncul lagi.
Lihat AsliBalas0
SnapshotBot
· 07-11 14:00
Sekali lagi akan mulai mengumpulkan uang.
Lihat AsliBalas0
BearMarketSurvivor
· 07-08 16:00
又一个 jebakan!
Lihat AsliBalas0
BackrowObserver
· 07-08 15:57
Tidak ada gunanya, semuanya harus diawasi.
Lihat AsliBalas0
SneakyFlashloan
· 07-08 15:57
Lagi-lagi diusilin oleh Musk
Lihat AsliBalas0
AirdropHarvester
· 07-08 15:55
Ma Yilong harus mulai bangkit sekarang.
Lihat AsliBalas0
tx_pending_forever
· 07-08 15:52
Mazda, pagar pengawas tidak akan pernah mengikuti.
Lihat AsliBalas0
SerLiquidated
· 07-08 15:33
Sekali lagi melakukan regulasi, masih merasa belum cukup?
Anak perusahaan raksasa media sosial mengajukan permohonan untuk menjadi penyedia layanan uang, mungkin untuk mempersiapkan pembayaran enkripsi.
Baru-baru ini, sebuah anak perusahaan dari raksasa media sosial mengajukan dokumen pendaftaran ke Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) di AS, untuk mendaftar sebagai bisnis layanan koin. Perusahaan yang bernama Twitter Payments LLC ini didirikan pada bulan Agustus tahun ini di negara bagian Washington, dan pada tanggal 3 November secara resmi mengajukan permohonan pendaftaran ke FinCEN.
FinCEN sebagai lembaga di bawah Departemen Keuangan AS bertanggung jawab untuk mengawasi operasi bisnis layanan uang domestik. Semua perusahaan yang terdaftar harus melaporkan kepada lembaga tersebut tentang setiap aktivitas transaksi yang mencurigakan. Tindakan ini memicu spekulasi tentang arah perkembangan masa depan platform sosial tersebut.
Perlu dicatat bahwa waktu pengajuan dokumen pendaftaran ini bertepatan dengan akuisisi perusahaan tersebut dengan harga 44 miliar dolar. Pemilik baru sebelumnya telah berulang kali menyatakan niatnya untuk menjadikan platform sosial ini sebagai "aplikasi super" yang multifungsi. Menurut sumber yang mengetahui, pemilik baru tersebut pernah mempertimbangkan untuk mengintegrasikan fungsi pembayaran cryptocurrency ke dalam layanan platform.
Arah ini mungkin menunjukkan bahwa platform media sosial tersebut sedang bersiap untuk memperluas cakupan bisnisnya, terutama di bidang teknologi finansial. Namun, rencana dan jadwal pelaksanaan yang spesifik belum dipublikasikan. Para pelaku industri umumnya percaya bahwa langkah ini dapat memberikan pengalaman layanan yang lebih beragam bagi pengguna, tetapi juga akan menghadapi pengawasan regulasi yang lebih ketat.