Perkembangan Stablecoin: Persaingan Infrastruktur Keuangan
Dalam perkembangan cepat namun kontroversial di bidang stablecoin, realitas pasar sering kali tertutupi oleh suara yang bising. Baru-baru ini, sebuah program video berbahasa Inggris mengeksplorasi arah global stablecoin, mengungkapkan perbedaan sikap antara raksasa fintech dan perusahaan Web3 di bidang ini.
Seorang co-founder dari perusahaan fintech memiliki sikap skeptis yang kuat terhadap stablecoin. Dia berpendapat bahwa stablecoin tidak mengurangi biaya dalam pembayaran mata uang utama, malah meningkatkan biaya transaksi, terutama dalam transaksi di blockchain dan penukaran mata uang fiat. Dia menyatakan bahwa di bidang fintech, dengan membangun jaringan bank eksklusif, mereka telah mencapai pembayaran lintas batas yang hampir instan dan biaya rendah, dan stablecoin tidak membawa keuntungan yang signifikan.
Namun, kontras dengan sikap hati-hati ini adalah sekelompok raksasa teknologi dan institusi yang sedang dengan kuat mengadopsi stablecoin:
Sebuah raksasa pembayaran telah mengakuisisi beberapa perusahaan infrastruktur stablecoin, berkomitmen untuk membangun ekosistem stablecoin dan dompet kripto yang lengkap.
Lembaga penyelesaian perdagangan sekuritas utama di Amerika Serikat sedang melakukan percobaan stablecoin yang didukung oleh dolar AS untuk memodernisasi penyelesaian.
Sebuah bank besar Eropa telah meluncurkan stablecoin dolar yang sesuai dengan standar MiCA.
Sebuah raksasa pembayaran China sedang bersiap untuk mengajukan lisensi penerbitan stablecoin di beberapa yurisdiksi.
Dalam hal permintaan pasar, sebuah proyek sidechain Bitcoin yang diadakan baru-baru ini menarik sekitar 3000 dompet yang menyuntikkan 1 miliar dolar AS dalam bentuk stablecoin. Meskipun ada yang meragukan kebutuhan tersebut, fenomena ini mencerminkan permintaan yang kuat dari pasar terhadap alat keuangan baru.
Saat ini, kita sedang menyaksikan sebuah perubahan penting mengenai masa depan infrastruktur keuangan. Meskipun masih ada perusahaan fintech tradisional yang skeptis, semakin banyak raksasa keuangan yang aktif berinvestasi di bidang stablecoin. Ini bukan sekadar perdebatan tentang cryptocurrency, tetapi sebuah pertarungan kunci yang akan menentukan arah infrastruktur keuangan generasi berikutnya. Dalam perubahan ini, stablecoin sedang bertransformasi dari sebuah konsep yang kontroversial menjadi infrastruktur inti yang akan membentuk kembali sistem pembayaran global.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Persaingan stablecoin: Raksasa keuangan get on board vs skeptisisme teknologi tradisional
Perkembangan Stablecoin: Persaingan Infrastruktur Keuangan
Dalam perkembangan cepat namun kontroversial di bidang stablecoin, realitas pasar sering kali tertutupi oleh suara yang bising. Baru-baru ini, sebuah program video berbahasa Inggris mengeksplorasi arah global stablecoin, mengungkapkan perbedaan sikap antara raksasa fintech dan perusahaan Web3 di bidang ini.
Seorang co-founder dari perusahaan fintech memiliki sikap skeptis yang kuat terhadap stablecoin. Dia berpendapat bahwa stablecoin tidak mengurangi biaya dalam pembayaran mata uang utama, malah meningkatkan biaya transaksi, terutama dalam transaksi di blockchain dan penukaran mata uang fiat. Dia menyatakan bahwa di bidang fintech, dengan membangun jaringan bank eksklusif, mereka telah mencapai pembayaran lintas batas yang hampir instan dan biaya rendah, dan stablecoin tidak membawa keuntungan yang signifikan.
Namun, kontras dengan sikap hati-hati ini adalah sekelompok raksasa teknologi dan institusi yang sedang dengan kuat mengadopsi stablecoin:
Dalam hal permintaan pasar, sebuah proyek sidechain Bitcoin yang diadakan baru-baru ini menarik sekitar 3000 dompet yang menyuntikkan 1 miliar dolar AS dalam bentuk stablecoin. Meskipun ada yang meragukan kebutuhan tersebut, fenomena ini mencerminkan permintaan yang kuat dari pasar terhadap alat keuangan baru.
Saat ini, kita sedang menyaksikan sebuah perubahan penting mengenai masa depan infrastruktur keuangan. Meskipun masih ada perusahaan fintech tradisional yang skeptis, semakin banyak raksasa keuangan yang aktif berinvestasi di bidang stablecoin. Ini bukan sekadar perdebatan tentang cryptocurrency, tetapi sebuah pertarungan kunci yang akan menentukan arah infrastruktur keuangan generasi berikutnya. Dalam perubahan ini, stablecoin sedang bertransformasi dari sebuah konsep yang kontroversial menjadi infrastruktur inti yang akan membentuk kembali sistem pembayaran global.