Acara sampingan Gate di KTT WebX Tokyo, terlihat seperti acara biasa, tetapi setelah analisis lebih mendalam, dapat ditemukan bahwa itu mungkin menjadi Node kunci untuk kolaborasi ekosistem Web3 Asia-Pasifik.
Pertama, topik yang dipilih oleh Gate sangat tepat: "Kolaborasi Infrastruktur dan Ekosistem Aplikasi". Ciri pasar Asia adalah fragmentasi—Jepang, Korea, dan Asia Tenggara memiliki lingkungan regulasi dan kebiasaan pengguna yang berbeda-beda, tetapi Gate berusaha menghubungkan pasar ini melalui berbagi teknologi, proyek, dan sumber daya kepatuhan. Misalnya, mereka merencanakan untuk memberikan dukungan likuiditas untuk proyek-proyek Jepang dan Korea, sambil membawa aset berkualitas tinggi dari Asia Tenggara ke platform mereka. Pendekatan pemberdayaan dua arah ini tidak hanya dapat memperkaya keragaman aset Gate, tetapi juga membantu proyek-proyek regional tumbuh dengan cepat. Kedua, tata letak kepatuhan Gate patut diperhatikan. Mereka telah mendapatkan lisensi di Jepang, yang berarti mereka dapat secara legal menyediakan layanan untuk pengguna lokal. Selain itu, di konferensi, Gate juga mengusulkan untuk mendorong dialog kepatuhan lintas batas, yang mungkin menjadi cikal bakal kolaborasi regulasi Web3 di kawasan Asia Pasifik di masa depan. Akhirnya, strategi "berteman" Gate sangat cerdas. Melalui makan malam VIP dan komunikasi tertutup, ia dapat langsung menjangkau para pengambil keputusan kunci di ekosistem, seperti pihak proyek, pihak modal, dan regulator. Interaksi mendalam semacam ini jauh lebih berharga daripada pemasaran online. Secara keseluruhan, WebX Edge Gate bukan hanya acara merek, tetapi juga sebuah eksperimen kolaborasi ekosistem Web3 Asia-Pasifik. Jika berhasil, itu bisa menjadi teladan bagi platform lain untuk ditiru.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Acara sampingan Gate di KTT WebX Tokyo, terlihat seperti acara biasa, tetapi setelah analisis lebih mendalam, dapat ditemukan bahwa itu mungkin menjadi Node kunci untuk kolaborasi ekosistem Web3 Asia-Pasifik.
Pertama, topik yang dipilih oleh Gate sangat tepat: "Kolaborasi Infrastruktur dan Ekosistem Aplikasi". Ciri pasar Asia adalah fragmentasi—Jepang, Korea, dan Asia Tenggara memiliki lingkungan regulasi dan kebiasaan pengguna yang berbeda-beda, tetapi Gate berusaha menghubungkan pasar ini melalui berbagi teknologi, proyek, dan sumber daya kepatuhan. Misalnya, mereka merencanakan untuk memberikan dukungan likuiditas untuk proyek-proyek Jepang dan Korea, sambil membawa aset berkualitas tinggi dari Asia Tenggara ke platform mereka. Pendekatan pemberdayaan dua arah ini tidak hanya dapat memperkaya keragaman aset Gate, tetapi juga membantu proyek-proyek regional tumbuh dengan cepat.
Kedua, tata letak kepatuhan Gate patut diperhatikan. Mereka telah mendapatkan lisensi di Jepang, yang berarti mereka dapat secara legal menyediakan layanan untuk pengguna lokal. Selain itu, di konferensi, Gate juga mengusulkan untuk mendorong dialog kepatuhan lintas batas, yang mungkin menjadi cikal bakal kolaborasi regulasi Web3 di kawasan Asia Pasifik di masa depan.
Akhirnya, strategi "berteman" Gate sangat cerdas. Melalui makan malam VIP dan komunikasi tertutup, ia dapat langsung menjangkau para pengambil keputusan kunci di ekosistem, seperti pihak proyek, pihak modal, dan regulator. Interaksi mendalam semacam ini jauh lebih berharga daripada pemasaran online.
Secara keseluruhan, WebX Edge Gate bukan hanya acara merek, tetapi juga sebuah eksperimen kolaborasi ekosistem Web3 Asia-Pasifik. Jika berhasil, itu bisa menjadi teladan bagi platform lain untuk ditiru.